Rabu, 08 Agustus 2012


PERHATIKAN MEREKA





Seringkali para orang tua takut jika anaknya terkena autis, karena hal ini akan berdampak pada kehidupan sosial anak yang cenderung penyendiri dan tidak tertarik untuk berinterkasi dengan lingkungan sekitarnya.

Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:
-    interaksi sosial,
-    komunikasi (bahasa dan bicara),
-    perilaku-emosi,
-    pola bermain,
-    gangguan sensorik dan motorik
-    perkembangan terlambat atau tidak normal.

Gejala ini mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil; biasanya sebelum anak berusia 3 tahun.
Autisme dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung PDD (Pervasive Development Disorder) di luar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADD (Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan perpasiv (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan di bawah (umbrella term) PDD, yaitu:
Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas. Asperger’s Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata.

Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified (PDD-NOS) Merujuk pada istilah atypical autism, diagnosa PDD-NOS berlaku bila seorang anak tidak menunjukkan keseluruhan kriteria pada diagnosa tertentu (Autisme, Asperger atau Rett Syndrome).
Rett’s Syndrome Lebih sering terjadi pada anak perempuan dan jarang terjadi pada anak laki-laki. Sempat mengalami perkembangan yang normal kemudian terjadi kemunduran/kehilangan kemampuan yang dimilikinya; kehilangan kemampuan fungsional tangan yang digantikan dengan gerakkan-gerakkan tangan yang berulang-ulang pada rentang usia 1 – 4 tahun.
Childhood Disintegrative Disorder (CDD) Menunjukkan perkembangan yang normal selama 2 tahun pertama usia perkembangan kemudian tiba-tiba kehilangan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai sebelumnya. Diagnosa Pervasive Develompmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD – NOS) umumnya digunakan atau dipakai di Amerika Serikat untuk menjelaskan adanya beberapa karakteristik autisme pada seseorang (Howlin, 1998: 79). National Information Center for Children and Youth with Disabilities (NICHCY) di Amerika Serikat menyatakan bahwa Autisme dan PDD – NOS adalah gangguan perkembangan yang cenderung memiliki karakteristik serupa dan gejalanya muncul sebelum usia 3 tahun. Keduanya merupakan gangguan yang bersifat neurologis yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi, pemahaman bahasa, bermain dan kemampuan berhubungan dengan orang lain. Ketidakmampuan beradaptasi pada perubahan dan adanya respon-respon yang tidak wajar terhadap pengalaman sensoris seringkali juga dihubungkan pada gejala autisme.

Diagnosis
Secara historis, diagnosa autisme memiliki persoalan; suatu ketika para ahli dan peneliti dalam bidang autisme bersandarkan pada ada atau tidaknya gejala, saat ini para ahli dan peneliti tampaknya berpindah menuju berbagai karakteristik yang disebut sebagai continuum autism. Aarons dan Gittents (1992) merekomendasikan adanya descriptive approach to diagnosis. Ini adalah suatu pendekatan deskriptif dalam mendiagnosa sehingga menyertakan pengamatan-pengamatan yang menyeluruh di setting-setting sosial anak sendiri. Settingya mungkin di sekolah, di taman-taman bermain atau mungkin di rumah sebagai lingkungan sehari-hari anak dimana hambatan maupun kesulitan mereka tampak jelas di antara teman-teman sebaya mereka yang ‘normal’. Persoalan lain yang memengaruhi keakuratan suatu diagnosa seringkali juga muncul dari adanya fakta bahwa perilaku-perilaku yang bermasalah merupakan atribut dari pola asuh yang kurang tepat. Perilaku-perilaku tersebut mungkin saja merupakan hasil dari dinamika keluarga yang negatif dan bukan sebagai gejala dari adanya gangguan. Adanya interpretasi yang salah dalam memaknai penyebab mengapa anak menunjukkan persoalan-persoalan perilaku mampu menimbulkan perasaan-perasaan negatif para orang tua.

Pertanyaan selanjutnya kemudian adalah apa yang dapat dilakukan agar diagnosa semakin akurat dan konsisten sehingga autisme sungguh-sungguh terpisah dengan kondisi-kondisi yang semakin memperburuk? Perlu adanya sebuah model diagnosa yang menyertakan keseluruhan hidup anak dan mengevaluasi hambatan-hambatan dan kesulitan anak sebagaimana juga terhadap kemampuan-kemampuan dan keterampilan-keterampilan anak sendiri. Mungkin tepat bila kemudian disarankan agar para profesional di bidang autisme juga mempertimbangkan keseluruhan area, misalnya: perkembangan awal anak, penampilan anak, mobilitas anak, kontrol dan perhatian anak, fungsi-fungsi sensorisnya, kemampuan bermain, perkembangan konsep-konsep dasar, kemampuan yang bersifat sikuen, kemampuan musikal, dan lain sebagainya yang menjadi keseluruhan diri anak sendiri.
Bagi para orang tua dan keluarga sendiri perlu juga dicatat bahwa gejala autisme bersifat individual; akan berbeda satu dengan lainnya meskipun sama-sama dianggap sebagai low functioning atau dianggap sebagai high functioning. Membutuhkan kesabaran untuk menghadapinya dan konsistensi untuk dalam penanganannya sehingga perlu disadari bahwa bahwa fenomena ini adalah suatu perjalanan yang panjang. Jangan berhenti pada ketidakmampuan anak tetapi juga perlu menggali bakat-bakat serta potensi-potensi yang ada pada diri anak. Sebagai inspirasi kiranya dapat disebutkan beberapa penyandang autisme yang mampu mengembangkan bakat dan potensi yang ada pada diri mereka, misalnya: Temple Grandine yang mampu mengembangkan kemampuan visual dan pola berpikir yang sistematis sehingga menjadi seorang Doktor dalam bidang peternakan, Donna William yang mampu mengembangkan kemampuan berbahasa dan bakat seninya sehingga dapat menjadi seorang penulis dan seniman, Bradley Olson seorang mahasiswa yang mampu mengembangkan kemampuan kognitif dan kebugaran fisiknya sehingga menjadi seorang pemuda yang aktif dan tangkas dan mungkin masih banyak nama-nama lain yang dapat menjadi sumber inspirasi kita bersama.
Pada akhirnya, sebuah label dari suatu diagnosa dapat dikatakan berguna bila mampu memberikan petunjuk bagi para orang tua dan pendidik mengenai kondisi alamiah yang benar dari seorang anak. Label yang menimbukan kebingungan dan ketidakpuasan para orang tua dan pendidik jelas tidak akan membawa manfaat apapun.

Simtoma klinis
Anak dengan autisme dapat tampak normal di tahun pertama maupun tahun kedua dalam kehidupannya. Para orang tua seringkali menyadari adanya keterlambatan kemampuan berbahasa dan cara-cara tertentu yang berbeda ketika bermain serta berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tersebut mungkin dapat menjadi sangat sensitif atau bahkan tidak responsif terhadap rangsangan-rangasangan dari kelima panca inderanya (pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa dan penglihatan). Perilaku-perilaku repetitif (mengepak-kepakan tangan atau jari, menggoyang-goyangkan badan dan mengulang-ulang kata) juga dapat ditemukan. Perilaku dapat menjadi agresif (baik kepada diri sendiri maupun orang lain) atau malah sangat pasif. Besar kemungkinan, perilaku-perilaku terdahulu yang dianggap normal mungkin menjadi gejala-gejala tambahan. Selain bermain yang berulang-ulang, minat yang terbatas dan hambatan bersosialisasi, beberapa hal lain yang juga selalu melekat pada para penyandang autisme adalah respon-respon yang tidak wajar terhadap informasi sensoris yang mereka terima, misalnya; suara-suara bising, cahaya, permukaan atau tekstur dari suatu bahan tertentu dan pilihan rasa tertentu pada makanan yang menjadi kesukaan mereka. Beberapa atau keseluruhan karakteristik yang disebutkan berikut ini dapat diamati pada para penyandang autisme beserta spektrumnya baik dengan kondisi yang teringan hingga terberat sekalipun.

Hambatan dalam komunikasi, misal: berbicara dan memahami bahasa. Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain atau obyek di sekitarnya serta menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Bermain dengan mainan atau benda-benda lain secara tidak wajar. Sulit menerima perubahan pada rutinitas dan lingkungan yang dikenali. Gerakkan tubuh yang berulang-ulang atau adanya pola-pola perilaku yang tertentu

Para penyandang Autisme beserta spektrumnya sangat beragam baik dalam kemampuan yang dimiliki, tingkat intelegensi, dan bahkan perilakunya. Beberapa di antaranya ada yang tidak ‘berbicara’ sedangkan beberapa lainnya mungkin terbatas bahasanya sehingga sering ditemukan mengulang-ulang kata atau kalimat (echolalia). Mereka yang memiliki kemampuan bahasa yang tinggi umumnya menggunakan tema-tema yang terbatas dan sulit memahami konsep-konsep yang abstrak. Dengan demikian, selalu terdapat individualitas yang unik dari individu-individu penyandangnya. Terlepas dari berbagai karakteristik di atas, terdapat arahan dan pedoman bagi para orang tua dan para praktisi untuk lebih waspasa dan peduli terhadap gejala-gejala yang terlihat. The National Institute of  Child Health and Human Development (NICHD) di Amerika Serikat menyebutkan 5 jenis perilaku yang harus diwaspadai dan perlunya evaluasi lebih lanjut :
-    Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan
-    Anak tidak memperlihatkan kemampuan gestural (menunjuk, dada, menggenggam) hingga usia 12 bulan
-    Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga usia 16 bulan
-    Anak tidak mampu menggunakan dua kalimat secara spontan di usia 24 bulan
-    Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial pada usia tertentu

Adanya kelima ‘lampu merah’ di atas tidak berarti bahwa anak tersebut menyandang autisme tetapi karena karakteristik gangguan autisme yang sangat beragam maka seorang anak harus mendapatkan evaluasi secara multidisipliner yang dapat meliputi; Neurolog, Psikolog, Pediatric, Terapi Wicara, Paedagog dan profesi lainnya yang memahami persoalan autisme.
Membantu anak autis dengan mengkonsumsi produk perlebahan dari High Desert.
1. Royale Jelly Liquid
2. Clover Honey
3. Honeybee PollenS
Berikut Penjelasan dari Produk High desert yang dapat di konsumsi :

1. Royale Jelly Liquid
 Apa itu High-Desert Royale Jelly Liquid?
High-Desert Royale Jelly Liquid mengandung royal jelly segar yang dicampur dengan madu asli, yang mana madu asli juga bertindak sebagai pengawet alami. High-Desert Royale Jelly Liquid membantu memperlambat proses penuaan; memperpanjang usia dan mempertahankan keremajaan kulit. Manfaat dari High-Desert Royale Jelly Liquid
Anti-Penuaan, untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi royal jelly dapat meningkatkan rentang usia hingga lebih dari 20%, dan meningkatkan produksi kolagen, sehingga membantu mempertahankan keremajaan kulit kita agar tetap terlihat muda.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus, royal jelly terbukti meningkatkan rentang hidup sebesar 50%, akibat terjadinya penurunan kerusakan DNA.
Kandungan hormon dalam royal jelly terbukti dapat menunjang pertumbuhan sel.
Protein yang terkandung dalam royal jelly memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.
Kaya akan asam amino, vitamin, dan mineral.
 Nutrisi penting untuk membantu meningkatkan fungsi biokimia serta fisiologis tubuh.
Asam amino adalah unsur utama dalam tubuh. Tanpa asam amino, fungsi organ tubuh Anda menjadi tidak seimbang.

Mempertahankan keremajaan kulit.
Mengandung gelatin dalam jumlah besar. Gelatin membantu meningkatkan produksi kolagen dalam sel fibroblas manusia. Kolagen adalah protein yang terdapat di lapisan kulit paling dalam, yang bertugas untuk menguatkan dan menunjang kulit Anda agar tidak cepat keriput, serta memelihara kelenturan kulit.

Membantu meremajakan tubuh, meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas tubuh
Kolagen juga merupakan unsur utama pada otot, tendon, kartilago, ligamen, dan tulang. Kolagen membentuk jaringan otot dan menunjang pergerakan tubuh.

Meningkatkan daya ingat
Mengandung Asetilkolin. Asetilkolin dibutuhkan untuk mengirimkan pesan antar sel-sel syaraf. Kekurangan zat ini dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit Alzheimer atau penyakit syaraf lainnya.
Royal jelly telah terbukti dapat melindungi syaraf.

Meningkatkan daya tahan tubuh
Kandungan 10-HDA memiliki aktivitas anti-bakteri dan anti-fungi.
Protein, yang disebut royalisin, terbukti memiliki efektifitas seperti antibiotik terhadap bakteri Gram positif. Royal jelly menstimulasi produksi zat-zat antibodi dan sel-sel imun, serta memiliki aktivitas anti mikroba.

Meningkatkan kesuburan

Memperbaiki sistem reproduksi.

Membantu mengurangi efek kelelahan

Mengurangi efek kelelahan setelah berolah raga.

2. Clover Honey
Mengenal Madu High Desert Clover Honey
High-Desert Clover Honey berasal dari bunga clover, dinyatakan sebagai madu terbaik oleh peternak lebah di seluruh dunia. Madu ini merupakan sumber nutrisi yang paling baik.
Mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan yang kita konsumsi merupakan hal terpenting bagi tubuh. High-Desert Clover Honey dengan rasanya yang khas serta teksturnya yang lembut membantu memperlancar dan memelihara sistem pencernaan, melalui kandungan nutrisi dan enzimnya.
HD Clover Honey terbukti :
-membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, seperti dapat mengatasi konstipasi/sembelit dan luka (tukak) lambung, meningkatkan penyerapan nutrisi, serta menjaga keseimbangan bakteri menguntungkan dan menghambat bakteri merugikan.
-sebagai  sumber energi.
-sebagai pengganti gula yang aman sehingga baik untuk penderita diabetes.
-baik untuk sistem pernapasan karena madu bersifat mukolitik (mengencerkan dahak)
-menyembuhkan luka berair atau bernanah karena HD Clover bersifat higroskopis (menyerap air). cukup dengan mengoleskan HD Clover Honey kepermukaan luka.

3. Honeybee PollenS
High-Desert Honeybee PollenS?
High-Desert Honeybee PollenS adalah bee pollen yang telah diformulasikan secara khusus untuk anak-anak. Seperti High-Desert Poilenergy 520, High-Desert Honeybee PollenS juga mengandung nutrisi penting untuk membantu perkembangan anak, serta dapat meningkatkan konsentrasi dan kecerdasan anak.
Manfaat dari High-Desert Honeybee PolienS
Membantu perkembangan otak dan tubuh anak.
Mengandung asam glutamat yang berfungsi untuk membawa mineral kalium ke otak sehingga dapat meningkatkan konsentrasi.
Membantu meningkatkan kecerdasan.
Bee pollen telah terbukti dapat meningkatkan jumlah sel darah merah yang sehat dan hal ini menyebabkan konsentrasi meningkat hingga 25%.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kaya akan nutrisi seperti protein, asam amino, mineral dan vitamin.
“Bee Pollen telah lama berhasil meningkatkan tingkat kecerdasan anak (I.Q), mem bantu perkembangan otak anak yang terbelakang, meningkatkan kemampuan otak, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kemampuan untuk be/ajar dan bekerja.” Mme Aschenasy Leru, Ketua Pusat Penelitian llmiah Nasional Perands di Paris.

Mengapa Memilih High-Desert Honeybee PollenS?
Pollen diselubungi oleh dua lapisan kulit yang tidak dapat dicerna oleh manusia. Lapisan kulit ini akan pecah bila keadaan lingkungan sesuai untuk terjadinya proses penyerbukan. High-Desert melakukan terobosan baru untuk memecah lapisan kulit tersebut yaitu melalui metode yang dinamakan double fracture, sehingga pollen yang diproduksi oleh High-Desert dapat dicerna oleh manusia.Teknik ini telah menjadi hak paten High-Desert.

High-Desert Honeybee PollenS terbuat dari campuran bee pollen khusus yang diperoleh dari berbagai daerah dataran tinggi di Amerika seperti Arizona, Colorado, Utah, Montana, dan Idaho. Hasil campuran pollen-pollen ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi jika dibandingkan dengan pollen yang hanya berasal dari satu daerah. High-Desert Honeybee PollenS tidak mengalami proses pemanasan, yang mana dapat menghancurkan enzim yang terkandung didalamnya dan dapat mengurangi nilai nutrisi hingga 80%. High-Desert Bee pollen dipanen dari daerah dataran tinggi di Amerika, alami dari sarang lebah dan tidak mengalami proses pemanasan untuk menghilangkan kelembabannya. Kemudian High-Desert Bee pollen didinginkan pada suhu 0 derajat celcius untuk mempertahankan kesegaran vitamin, mineral dan nutrisi penting lainnya yang terkandung di dalamnya.

Dianjurkan Bagi
High-Desert Honeybee PollenS direkomendasikan bagi anak-anak, untuk membantu meningkatkan perkembangan tubuh dan otaknya.
Petunjuk Penggunaan
6 bulan – 1 tahun, 1/2 tablet sehari.
1 tahun-5 tahun, 1 tablet sehari.
5 tahun – 12 tahun, 1 – 2 tablet sehari.
* High-Desert Honeybee Pollens juga dapat dikonsumsi oleh orang dewasa yang memiliki masalah jantung atau hipertensi, dimulai dengan 2 tablet sehari.
sumber : www.kesehatan.us

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More